Translate





Wednesday, April 3, 2013

Penyebab dan Gejala Alergi Klorin

Klorin (Chlorine) atau disebut juga kaporit mempunyai banyak sekali manfaat dan juga mempunyai efek buruk dalam kesehatan kita. Klorin ditemukan di Swedia oleh Carl Wilhelm Scheele pada tahun 1774 dan diberikan nama oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810. Klorin dalam bentuk unsurnya tidak ada di alam ini, maka dari itu dari pembuatanya yang melewatkan listrik pada natrium klorida yang disebut dari unsur reaktif.

Penyebab dan Gejala Alergi Klorin
klorin granular


Klorin merupakan bahan kimia yang paling sering digunakan dalam industri rumah tangga baik dalam bentuk granular, cair, bubuk dan gas.  Klorin bisa ditemukan dalam bentuk granula, cairan, bubuk, dan gas. Kimia klorin dalam aplikasinya dapat digunakan dalam makanan, obat-obatan, insektisida, antiseptik, pewarna, logam, bahan peledak, tekstil, pendingin, plastik, kertas, cat, pelarut dan sebagai pemurni air.

Sistem kekebalan tubuh yang bereaksi pada saat tubuh terkontaminasi oleh zat yang mengandung klorin hal itu disebut dengan alergi klorin. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh mendeteksi klorin sebagai zat yang berbahaya bagi tubuh, biarpun gejala alergi klorin pada umumnya adalah ringan namun tetap sangat penting untuk mengenali gejala alergi tehadap klorin guna melakukan tindakan pengobatan dan pencegahan.

Gejala yang dapat timbul karena alergi klorin:
  1. Alergi Pada pernafasan,  Reaksi klorin yang menimbulkan reaksi THMs yang menggangu alergi pada pernafasan yang dapat dilihat dengan timbulnya mengi (asma), batuk, batuk, bersin, dada sesak dan lebih parahnya lagi serasa tercekik.
  2. Mata Iritasi atau berair, Apabila mata melakukan kontak langsung dengan air yang mengandung klorin akan mengalami iritasi pada mata dengan ditandai mata merah dan mulai megalami pembengkakan, nyeri dan gatal. Dari beberapa kasus pada beberapa orang mengalami mata berair disertai rontok bulu mata.
  3. Kulit Kering, hal ini adalah gejala umum yang terjadi pada alergi klorin, kulit kering akan dirasakan setelah kontak langsung dengan air yang mengandung klorin, kulit akan terasa kencang dan memerah dan gatal apalagi kontak langsung dalam jumlah yang besar dalam beberapa kasus akan mengelupas.
  4. Mual dan muntah, Menelan atau menghirup gas klorin dalam jumlah yang cukup besar dapat menyebabkan seseorang terasa pusing dan delusi dalam waktu yang relatif singkat.
  5. Gatal, Selain menimbulkan kulit kering juga dapat menimbulkan gatal dan bisa berkembang dalam rentang waktu satu jam setelah kontak langsung dengan klorin. Secara umum ruam akan hilang dalam beberapa jam, dan jika kontak terus berlangsung kulit akan mengelupas.
Alergi klorin sering terjadi pada perenang yang secara teratur kontak langsung dengan klorin. Lakukan pencucian pakaian renang dengan detergent dan bilas sampai bersih. Jika terjadi komplikasi segera dibawa ke dokter untuk menghindari alergi lebih memburuk.

Pengobatan pada alergi klorin harus disesuaikan dengan gejala dan kondisi kesehatan seseorang tersebut. Sebagai contoh ruam dapat dicegah dengan membilas kulit menggunakan sabun dan air bersih.  Sedangkan iritasi pada mata dapat diobati dengan obat tetes mata yang mengandung antihistamin. Lakukanlah mandi dengan air bersih sebelum dan sesudah berenang karena mampu mengurangi segala kemungkinan alergi yang disebkan oleh air yang mengandung klorin dalam kolam renang.

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Followers

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes