Translate





Tuesday, June 11, 2013

Teknik Renang Gaya Punggung

Belajar berenang bila hanya diamati sangatlah mudah namun bila di pelajari dengan benar membutuhkan waktu sampai dapat mampu mempraktekan dengan baik dan benar. Kali ini akan membahas tentang teknik dasar renang gaya punggung setelah mempelajari teknik renang gaya dada dan gaya kupu-kupu. Renang gaya punggung merupakan salah satu teknik renang paling tua setelah gaya bebas. Gaya punggung ini juga sudah dikenal sejak zaman kuno, dan mulai diperlombakan pertama kali di paris pada olimpiade tahun 1900.

Teknik Renang Gaya Punggung
img by wiki


Dinamakan gaya punggung karena posisi berenang keadaan posisi punggung menghadap ke air dan posisi wajah di atas permukaan air sehingga perenang sangat mudah mengambil nafas. Teknik renang gaya punggung mempunyai kelemahan yaitu posisi berenang yang menghadap ke atas dan tidak bisa melihat kedepan, hal ini menuntut perenang harus mampu memperkirakan jarak dinding tepi dengan menghitung banyaknya gerakan.

Teknik dasar gaya punggung untuk gerakan lengan dan kaki menyerupai dengan gerakan gaya bebas, namun bedanya posisi tubuh yang terlentang diatas permukaan air. Gerakan kedua belah tangan digerakan bergantian menuju pinggang seperti gerakan mengayuh sepeda. Sebagian muka lebih banyak diatas permukaan air sehingga memungkinkan mulut dan hidung dalam mengambil nafas dan membuangnya lewat mulut.

Teknik dasar renang gaya punggung sangat dibedakan lagi pada waktu start, sangat berbeda dengan gaya bebas, gaya dada dan gaya kupu-kupu yang biasa dilakukan di atas balok start, teknik start gaya punggung dilakukan di dalam kolam. Dengan posisi perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegangi besi pegangan, sedangkan kedua lutut ditekuk diantara kedua belah lengan, sedangkan kedua belah telapak kaki tertumpu pada dinding kolam dan menekan sekuat-kuatnya pada saat start.

Posisi kaki harus lurus dengan kedua telapak kaki tepat dibawah permukaan air, gerakan dkaki dimulai denagn menggerakan dari pangkal pahadan dilanjutkan sampai persendian lutut, kedua kaki bergerak naik turun bergantian secara vertikal dengan frekwensi amplitudo sekitar 30-40 cm. Yang sering terjadi kesalahan pada teknik gaya punggung ini adalah gerakan kaki tidak kuat/tidak menghasilkan buih dan posisi lutut keluar dari permukaan air.

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Followers

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes